20 research outputs found

    TEKNOLOGI PENGENDALI HAYATI Metarhizium anisopliae DAN Beauveria bassiana TERHADAP HAMA KUMBANG KELAPA SAWIT (Oryctes rhinoceros)

    Get PDF
    Oryctes rhinoceros has now been readily developed to a notorious pest of young oil palm plantations. Biological agents as controlling oil palm beetle have specific properties such as host specific, located spesific and narrow spectrum that have potential synergies with environment. Therefore, the necessary exploration of oil palm beetle control technology with biological control to increase productivity while maintaining a safe environment quality. The purpose of this study was to exploration of biological control for oil palm beetle with Metarhizium anisopliae and Beauveria bassiana from many localities. This research is compiled in a Randomized Block Design non factorial with some kinds of biological control technology : 1. M. anisopliae Kedu; 2. M. anisopliae Jombang; 3. M. anisopliae Jember; 4. B. bassiana Kedu; 5. B. bassiana Jombang; 6. B. bassiana Jember with spore density applications equally 109/ml. and 7. Chemical insecticide. The result showed that : 1) Biological agents Metarhizium anisopliae and Beauveria bassiana from Kedu, Jombang, Jember had potential as a biological control of O. rhinoceros; 2

    UJI FORMULASI Beauveria bassiana ISOLAT LOKAL SEBAGAI PENGENDALI HAYATI HAMA UTAMA KAPAS

    Get PDF
    Pengembangan pengendali hayati (agens hayati) cendawan entomopatogen B. bassiana isolat lokal yang efektif dan efisien sebagai pengendali hama sangat penting untuk dapat meningkatkan produktivitas tanaman kapas dengan tetap memperhatikan kualitas lingkungan hidup yang aman. Sementara bentuk formulasi tepat juga perlu dipertimbangkan, sehingga dapat membantu dalam hal ketersediaan, perbanyakan massal, penyimpanan dan pengaplikasiannya. Penelitian yang dilaksanakan diharapkan dapat menghasilkan: (1) formulasi yang tepat untuk produksi massal cendawan entomopatogen B. bassiana isolat lokal dan (2) Publikasi di Jurnal Ilmiah Nasional Terakreditasi. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah Rancangan Acak Kelompok (RAL), selanjutnya data dianalisis dengan uji F dan dilanjutkan dengan uji DMRT 5%, dengan parameter pertumbuhan cendawan hasil formulasi dan adanya kontaminan (uji bahan dan produk), kerapatan spora cendawan hasil formulasi (uji viabilitas spora) dan persentase mortalitas serangga uji (uji efikasi di laboratorium). Hasil penelitian adalah formulasi isolat lokal Beauveria bassiana yang diproduksi adalah formulasi cair, pasta dan tepung. Hasil uji kualitas menunjukkan bahwa formulasi cair memberikan hasil terbaik dimana produk formulasi relatif lebih stabil, uji viabilitas tertinggi (kerapatan spora 109 spora/ml), uji efikasi relatif tinggi (56,67% dalam waktu 96 jam), serta waktu kematian (LT50) tercepat (89,72 jam)

    Pemanfaatan Kotoran Ternak dan Pengendali Hayati Hama Tanaman Kelapa Rakyat di Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember

    Get PDF
    Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Lojejer Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember dengan mitra adalah petani penderes nira kelapa rakyat yang tergabung dalam dua kelompok tani, yaitu kelompok tani Rekesan Kepel dan kelompok tani Sulakdoro. Produksi utama petani adalah gula merah dari nira kelapa sehingga budidaya kelapa merupakan sumber penghasilan yang utama untuk mayoritas penduduk. Kegiatan budidaya kelapa rakyat seringkali terkendala serangan hama kumbang kelapa (Oryctes rhinoceros) sehingga produktivitas tanaman tidak bisa dicapai dengan optimal.Pengendalian hama dengan insektisida kimiawi akan memberikan dampak positif dengan matinya hama tetapi menimbulkan dampak negatif mengganggu keseimbangan lingkungan. Oleh karena itu, diperlukan alternatif pengendalian yang lebih aman dan berwawasan lingkungan, dengan menggunakan cendawan entomopatogen seperti Metarrhizium anisopliae. Sedangkan limbah kotoran ternak bisa dikembangkan menjadi pupuk organik yang akan meningkatkan kesuburan tanah sekaligus menekan dampak negatif penumpukan kotoran ternak yang belum termanfaatkan secara optimal. Produk pupuk organik plus pengendali hayati yang akan dikembangkan juga membuka peluang wirausaha baru di bidang produk pupuk organik dan pengendali hama kumbang kelapa yang berwawasan lingkungan.Hasil kegiatan menunjukkan bahwa: (1) Pengembangan pupuk organik plus pengendali hayati sesuai diterapkan sekaligus membuka peluang wirausaha baru bagi mitra, (2) Pembekalan pengetahuan, pembekalan keterampilan serta demo plot mengenai pengembangan pupuk organik plus pengendali hayati mendapat tanggapan yang baik dan antusias yang tinggi dari mitra, dan (3) Tujuan dari kegiatan sudah tercapai dan sesuai dengan kerangka pemecahan masalah yang telah dirumuskan meskipun masih terdapat kendala yang dapat diantisipasi melalui forum komunikasi dan latihan yang berkesinambungan dari khalayak sasaran dengan didukung oleh pembinaan dari pihak yang terkait.Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Lojejer Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember dengan mitra adalah petani penderes nira kelapa rakyat yang tergabung dalam dua kelompok tani, yaitu kelompok tani Rekesan Kepel dan kelompok tani Sulakdoro. Produksi utama petani adalah gula merah dari nira kelapa sehingga budidaya kelapa merupakan sumber penghasilan yang utama untuk mayoritas penduduk. Kegiatan budidaya kelapa rakyat seringkali terkendala serangan hama kumbang kelapa (Oryctes rhinoceros) sehingga produktivitas tanaman tidak bisa dicapai dengan optimal.Pengendalian hama dengan insektisida kimiawi akan memberikan dampak positif dengan matinya hama tetapi menimbulkan dampak negatif mengganggu keseimbangan lingkungan. Oleh karena itu, diperlukan alternatif pengendalian yang lebih aman dan berwawasan lingkungan, dengan menggunakan cendawan entomopatogen seperti Metarrhizium anisopliae. Sedangkan limbah kotoran ternak bisa dikembangkan menjadi pupuk organik yang akan meningkatkan kesuburan tanah sekaligus menekan dampak negatif penumpukan kotoran ternak yang belum termanfaatkan secara optimal. Produk pupuk organik plus pengendali hayati yang akan dikembangkan juga membuka peluang wirausaha baru di bidang produk pupuk organik dan pengendali hama kumbang kelapa yang berwawasan lingkungan.Hasil kegiatan menunjukkan bahwa: (1) Pengembangan pupuk organik plus pengendali hayati sesuai diterapkan sekaligus membuka peluang wirausaha baru bagi mitra, (2) Pembekalan pengetahuan, pembekalan keterampilan serta demo plot mengenai pengembangan pupuk organik plus pengendali hayati mendapat tanggapan yang baik dan antusias yang tinggi dari mitra, dan (3) Tujuan dari kegiatan sudah tercapai dan sesuai dengan kerangka pemecahan masalah yang telah dirumuskan meskipun masih terdapat kendala yang dapat diantisipasi melalui forum komunikasi dan latihan yang berkesinambungan dari khalayak sasaran dengan didukung oleh pembinaan dari pihak yang terkait

    PERBANYAKAN AGENS HAYATI CENDAWAN BEAUVERIA BASSIANA SEBAGAI PENGENDALI HAMA PENGGEREK BUAH KOPI (PBKO) DI DESA DURJO KARANGPRING KECAMATAN SUKORAMBI KABUPATEN JEMBER

    Get PDF
    Pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan di Desa Durjo Karangpring Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember.  Mitra kegiatan pengabdian ini adalah petani kopi rakyat yang tergabung dalam kelompok tani Sumber Kembang yang diketuai oleh Bapak Kasim yang mempunyai total anggota 157 orang dengan usaha di bidang budidaya tanaman kopi. Agens hayati cendawan Bv sebagai insektisida hayati hama PBKo relatif aman, mudah dan murah tetapi belum diketahui  kegunaannya secara luas oleh masyarakat petani sehingga cocok diterapkan oleh mitra petani kopi rakyat di Desa Durjo Karangpring Kecamatan Sukorambi Jember. Produk agens hayati yang akan dikembangkan diharapkanakan membuka peluang wirausaha baru di bidang produk insektisida hayati hama PBKo yang berwawasan lingkungan. Tahap pelaksanaan kegiatan meliputi penyuluhan, pelatihan, demplot aplikasi di lapang, pendampingan dan evaluasi. Luaran yang dihasilkan adalah produk agens hayati kemasan 100 gram, publikasi ilmiah, publikasi di media elektronik dan peningkatan pemahaman dan ketrampilan mitra dalam mengembangkan agens hayati untuk hama PBKo. Hasil yang telah dicapai melalui kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah : 1) Petani mitra memperoleh tambahan wawasan, pengetahuan dan keterampilan terkait pemanfaatan dan perbanyakan cendawan B. bassiana sebagai agens hayati pengendali hama PBKo; 2) Petani mitra berpeluang untuk menjadi wirausaha baru dalam hal produksi biakan agens hayati cendawan B. bassiana; 3) Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat membuka peluang untuk dilanjutkan dalam bentuk kerjasama lainnya antara Masyarakat Kelompok Tani Kopi Rakyat “Sumber Kembang†di Desa Durjo Karangpring Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember dengan Politeknik Negeri Jember. Kata Kunci— agens hayati, Beauveria bassiana, hama PBK

    Peran Benzyl Amino Purine Pada Induksi Tunas Kultur Tembakau White Burley

    Get PDF
    Keunggulan tembakau White Burley untuk dikembangkan melalui teknik kultur jaringan dikarenakankadar nikotin yang lebih rendah dan ketahanan terhadap penyakit tanamantanaman. Kendala pengembangan kultur tembakau antara lain adalah kemampuan eksplantembakau beregenerasi dan berdiferensiasi untuk membentuk tunasseringkali berlebihan.Oleh karena itu, diperlukan peranan zat pengatur tumbuh eksogen dari golongan sitokinin agar tujuan perbanyakan tanaman dapat tercapai dengan hasil bibit tembakau White Burley yang berkualitas. Penelitian dilakukan berdasar Rancangan Acak Lengkap dengan perlakuan tunggal konsentrasi Benzyl Amino Purine 0 ppm, 1 ppm, 2 ppm, 3 ppm dan 4 ppm.  Hasil analisis menunjukkan bahwa peran BAPpada media MS mempengaruhi eksplan tembakau White Burleypada kecepatan bertunas, jumlahtunas dan tinggi tunas. Kecepatan pembentukan tunas tercepat pada perlakuan MS + 3 ppm BAP dengan rata-rata 15,75 HST, jumlah tunas terbanyak pada perlakuan MS+ 2 ppm BAP dengan rata-rata 28,375 tunas dan tunas tertinggi pada perlakuan MS+ 4 ppm BAP dengan rata-rata 18,00cm. Kata kunci : BAP, induksi tunas, kultur tembakau, White Burle

    Pemanfaatan Limbah Tanaman Tembakau sebagai Pengendali Hama Uret Tanaman Kelapa pada Kelompok Tani Kelapa Rakyat di Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember

    Get PDF
    Kegiatan pengabdian kepada masyarakatdilaksanakan di Desa Lojejer Kecamatan WuluhanKabupaten Jember.  Mitra kegiatan pengabdianini adalah petani kelapa rakyat yang tergabung dalam kelompok tani Kelapa rakyat yang diketuai oleh M. Nur Khoiril (34 tahun) yang mempunyai total anggota 25 orang dengan usaha di bidang budidaya tanaman kelapa, padi, jagung, tembakau dan sekaligus mempunyai ternak kambing atau sapi.Pemanfaatan limbah tanaman tembakausebagai insektisida nabati hamauret tanaman kelapa relatif aman, mudah dan murah tetapi belum diketahui kegunaannya secara luas oleh masyarakat petani sehingga cocok diterapkan oleh mitra petani kelapa rakyat di Desa Lojejer Kecamatan Wuluhan Jember. Selama ini masyarakat hanya membakar begitu saja limbah tanaman tembakau setelah panen. Tahap pelaksanaan kegiatan meliputi penyuluhan, pelatihan, demplot, aplikasi di lapang, pendampingan dan evaluasi. Produk insektisida nabati limbah tembakau yang dikembangkan selanjutnya diharapkanakan membuka peluang wirausahabaru masyarakat petani kelapa rakyat di Desa Lojejer Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember, di bidang produksi insektisida nabati hama uret yang berwawasan lingkungan. Hasil yang telah dicapai dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah; 1) Petani mitra memperoleh tambahan wawasan, pengetahuan dan keterampilan terkait pemanfaatan limbah tanaman tembakau sebagai insektisida pengendali hama uret tanaman kelapa; 2) Petani mitra berpeluang untuk menjadi wirausaha baru dalam hal produksi insektisida limbah tanaman tembakau; dan 3) Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat berpeluang untuk dilanjutkan dalam bentuk kerjasama dalam kegiatan lainnya antara Masyarakat Kelompok Tani Kelapa Rakyat di Desa Lojejer Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember dengan Politeknik Negeri Jember

    Pengujian Dua Formulasi Pakan Berbeda pada Perbanyakan Massal Serangga Ulat Grayak, (Spodoptera litura F.) pada Skala Laboratorium

    Get PDF
    Ulat Grayak, Spodoptera litura merupakan serangga fitofagus yang merusak tanaman pertanian. Stadia larva merupakan stadia yang sangat merusak hasil pertanian. Penelitian pengembangan metode perbanyakan massal (mass rearing) menggunakan formulasi tertentu diperlukan sebagai upaya untuk menghasilkan serangga uji yang homogen (umur stadia yang seragam dalam jumlah yang banyak) dengan waktu yang efisien pada skala laboratorium. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh formulasi pakan buatan terhadap panjang larva, berat pupa, dan lama (periode) stadia (telur-imago) S. litura yang dipelihara pada skala laboratorium. Formulasi pakan buatan yang diuji pada penelitian ini adalah formulasi Poitout dan Singh and Moore Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa larva S. liturayang dipelihara dengan menggunakan pakan buatan formulasi Singh and Moore menghasilkan penambahan panjang larva, penambahan berat tubuh pupa, dan pemendekan waktu stadia S. litura dibandingkan dengan menggunakan pakan buatan formulasi Poitout. Pakan buatan yang dibuat dengan formulasi Singh and Moore dapat dijadikan sebagai alternatif pakan untuk mass rearing S. litura pada skala laboratorium

    PENINGKATAN KUALITAS PENGOLAHAN HASIL KOPI ROBUSTA PADA KELOMPOK TANI SANGKURIANG DESA GARAHAN KECAMATAN SILO KABUPATEN JEMBER

    Get PDF
    ABSTRAKMitra kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah kelompok tani Sangkuriang Desa Garahan Kecamatan Silo Kabupaten Jember yang memiliki potensi ketersediaan hasil panen kopi robusta cukup banyak tetapi belum diupayakan pengolahan hasil kopi robusta secara optimal sehingga perlu adanya transfer teknologi tepat guna yang mudah diterapkan untuk meningkatkan kualitas produk melalui pembuatan kopi instan. Tujuan kegiatan adalah meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petani mitra kopi dalam meningkatkan kualitas pengolahan hasil kopi robusta, transfer teknologi tepat guna yang baru sehingga dapat meningkatkan efisiensi penanganan pasca panen kopi robusta dan membuka peluang calon wirausaha baru dengan produk kopi robusta instan. Metode kegiatan yang digunakan meliputi penyuluhan, pelatihan, pendampingan dan evaluasi untuk menjamin transfer pengetahuan dan teknologi berjalan sesuai target dan sasaran sehingga petani mitra berhasil mandiri. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa 1) Peningkatan pengetahuan dan ketrampilan mitra tercapai dengan tanggapan yang baik dan antusias yang tinggi dari mitra; 2) Efisiensi penanganan pascapanen kopi mitra tercapai melalui pengembangan produk kopi instan yang dibuat dengan teknologi yang sederhana dan dengan bahan baku yang tersedia di lapang; 3) Peluang wirausaha baru bagi mitra dengan produk kopi robusta instan kemasan. Kata kunci: kopi instan; kualitas; produk; robusta ABSTRACTPartners for community service activities are the Sangkuriang Farmers Group, Garahan Village, Silo District, Jember Regency which has the potential for the availability of Robusta coffee in large quantities but has not tried to process Robusta coffee products optimally so that proper handling is needed. transfer. easy-to-apply technology to improve quality. products through instant coffee making. The purpose of this activity is to increase the knowledge and skills of partner coffee farmers in improving the quality of robusta coffee processing, transfer of appropriate new technologies to improve post-harvest handling efficiency of robusta coffee and open up new opportunities. for prospective entrepreneurs with instant robusta coffee products. The method of activity used includes counseling, training, mentoring, and evaluation to ensure the transfer of knowledge and technology goes according to targets and targets so that partner farmers succeed independently. The results of the activity show that 1) Increased knowledge and skills of partners are achieved with a good response and high enthusiasm from partners; 2) Efficiency of post-harvest handling of partner coffee is achieved through the development of instant coffee products made with simple technology and with raw materials available in the field; 3) New entrepreneurial opportunities for partners with packaged instant robusta coffee products. Keywords: instant coffe; product; robusta; qualit

    PELATIHAN PENGGUNAAN E-COMMERCE DAN PELATIHAN SENAM LANSIA PADA KELOMPOK PENGAJIAN AL-FALAH DESA KEMUNING LOR KECAMATAN ARJASA

    Get PDF
    ABSTRAKKemajuan teknologi informasi memberikan inovasi baru pada bidang pemasaran produk salah satu contohnya adalah penggunaan e-commerce. Melalui e-commerce pemasaran produk tidak ada batasan pada satu daerah, tetapi dapat meluas sampai beberapa daerah. Mitra pengabdian adalah kelompok pengajian Al Falah dengan mayoritas anggota adalah wanita kelompok lansia. Adapun permasalahan pada mitra yaitu mitra belum memiliki kemampuan untuk memasarkan produk suplemen herbal yang telah diproduksi secara mandiri melalui e-commerce. Permasalahan lain yaitu mitra pengabdian yang didominasi oleh wanita lanisa belum memahami tentang kesehatan. Metode kegiatan yang dilaksanakan pada pengabdian ini yaitu koordinasi persiapan kegiatan, pelatihan senam lansia, pelatihan pemasaran produk melalui e-commerce, serta monitoring dan evaluasi. Solusi yang diberikan oleh tim pengabdian pada kegiatan ini adalah memberikan edukasi tentang pentingnya senam lansia pada mitra, mengadakan pelatihan senam lansia, mengadakan pelatihan pemasaran produk melalui e-commerce, serta melakukan evaluasi pada kemampuan dan pemahaman mitra mengenai penggunaan e-commerce, serta kemampuan mitra dalam mempraktekkan senam lansia secara mandiri. Hasil dari pengabdian adalah mitra mampu menggunakan e-commerce untuk memasarkan produk suplemen herbal serta mampu mempraktekkan senam lansia secara mandiri.   Kata kunci: e-commerce; lansia; pelatihan; produk; senam ABSTRACTAdvances in information technology provide new innovations in the field of product marketing, one example is the use of e-commerce. Through e-commerce, product marketing is not limited to one area, but can extend to several regions. The service partner is the Al Falah recitation group with the majority of members being women from the elderly group. There are problems with partners, namely partners do not yet have the ability to market herbal supplement products that have been produced independently through e-commerce. Another problem is that service partners, who are dominated by women, do not understand health. The stages of the activities carried out in this service are coordination of preparation for activities, training for elderly gymnastics, product marketing training through e-commerce, as well as monitoring and evaluation. The solution provided by the service team for this activity is to provide education about the importance of elderly exercise to partners, conduct elderly exercise training, conduct product marketing training through e-commerce, and evaluate partners' abilities and understanding regarding the use of e-commerce, as well as partners' capabilities. in practicing elderly exercise independently. The result of the dedication is that partners are able to use e-commerce to market herbal supplement products and are able to practice elderly exercise independently. Keywords: e-commerce; gymnastics; products; seniors; trainin

    PATOGENISITAS BAKTERI, JAMUR DAN NEMATODA ENTOMOPATOGEN TERHADAP HAMA PENGGEREK BUAH KAPAS (Gossypium hirsutum L.)

    Get PDF
    Salah satu alternatif pemecahan pengendalian hama utama tanaman kapas adalah dengan teknik pengendalian hama yang aman bagi lingkungan dan dapat menekan residu kimia pada produk pertanian (pengendalian hayati). Pengendali hayati (agens hayati) yang mempunyai potensi besar sebagai pengendali alami hama tanaman kapas antara lain adalah dari golongan bakteri, jamur dan nematoda entomopatogen. Pengembangan agens hayati yang efektif dan efisien sebagai pengendali hama sangat penting untuk dapat meningkatkan produktivitas tanaman kapas dengan tetap memperhatikan kualitas lingkungan hidup yang aman. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menguji patogenisitas bakteri, jamur dan nematoda entomopatogen dalam mengendalikan hama penggerek buah kapas, serta untuk memperoleh isolat lokal bakteri, jamur dan nematoda entomopatogen yang paling efektif sebagai pengendali hama utama tanaman kapas. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), terdiri atas lima faktor perlakuan dengan lima ulangan, yaitu isolat lokal bakteri Bacillus thuringiensis, jamur Beauveria bassiana 1, jamur Beauveria bassiana 2, nematoda Steinernema sp. dan kontrol. Analisis data menggunakan uji F dan selanjutnya menggunakan Uji Jarak Ganda Duncan (UJGD). Parameter yang diamati terdiri atas: (1) Gejala kematian serangga uji; (2) persentase mortalitas serangga uji; (3) perilaku serangga uji terinfeksi; (4) laju kematian serangga uji; dan (5) bedah serangga uji terinfeksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa agens hayati bakteri Bacillus thuringiensis (Bt), jamur Beauveria bassiana (Bv) dan nematoda entomopatogen Steinernema sp. (NEP) berpotensi dalam menekan  hama penggerek buah kapas Helicoverpa armigera, sedangkan agens hayati yang paling efektif dalam mengendalikan Helicoverpa armigera adalah isolat lokal jamur Beauveria bassiana 1, dengan waktu kematian tercepat yaitu 128 jam
    corecore